Memahami Inner child
tulisan ini mungkin akan membuat sebagaian sahabat yang mengalami pengalaman tidak menyenangkan pada masa kanak-kanak bertanya kembali dan mungkin saya juga dapat salah dalam memahami hal ini. namun ijinkan saya membagi pengalaman dan pembelajaran saya ini pada anda. pada permulaan, saya pertama kali mengenal istilah inner child pada tahun 2005. ada sebuah buku tentang analisis transaksional karya dr AJ Hukom menggugah saya tentang proses psikoanalisis yang menganggap dan memberikan ruang akan adanya sifat pribadi pada manusia yaitu anak, dewasa dan orangtua, ketiga ini memberikan gambaran yang berbeda dalam memandang prilaku dan kebiasaan orang sekitar saya. Inner child adalah konsep yang menggambarkan bagian dalam diri seseorang yang masih bersifat seperti anak-anak. Jadi, meskipun kita sudah bertumbuh dewasa, inner child tidak ikut tumbuh dewasa. Bagian anak kecil dalam diri kita memegang ingatan, emosi dan pengalaman yang kita alami saat masih kecil, baik itu ingatan baik ataupun