Memahami Inner child

tulisan ini mungkin akan membuat sebagaian sahabat yang mengalami pengalaman tidak menyenangkan pada masa kanak-kanak bertanya kembali dan mungkin saya juga dapat salah dalam memahami hal ini. namun ijinkan saya membagi pengalaman dan pembelajaran saya ini pada anda.

pada permulaan, saya pertama kali mengenal istilah inner child pada tahun 2005. ada sebuah buku tentang analisis transaksional karya dr AJ Hukom menggugah saya tentang proses psikoanalisis yang menganggap dan memberikan ruang akan adanya sifat pribadi pada manusia yaitu anak, dewasa dan orangtua, ketiga ini memberikan gambaran yang berbeda dalam memandang prilaku dan kebiasaan orang sekitar saya. 

disini saya tidak menjalaskan latar belakang munculnya AT ini namun saya ingin berbagai pengalaman bahwa dalam praktik saya menemukan beberapa klien dapat menjadi sangat dewasa, sangat kaku bahkan seperti anak-anak. dengan proses hipnoterapi yang saya lakukan pada sebagaian besar klien yang saya jumpai pada pertemuan 2 atau 3, saya mendapati apapun masalahnya sebagaian besar terjadi karena adanya suatu pengaruh pada masa anak-anak. dan ini tersimpan bahkan tersembungi pada pikiran bawahsadar manusia. 

sifat pikiran bawah sadar manusia menurut milton erickson salahsatunya adalah pikiran bawah sadar manusia seperti anak-anak. beberapa hal memicu munculnya Inner Child ini adalah kejadian yang terkait, serupa dan sama. Pikiran manusia terdiri dari 3 bagian : pikiran sadar, pikiran bawah sadar dan pikiran nirsadar. ketiga 


Apakah Hipnoterapi ?

terapi dengan sugesti hipnotic, atau